
Teknologi 4G penunjang komunikasi cepat masa kini
Kebutuhan akan informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan pokok
bagi masyarakat saat ini. Eksis di media sosial, komunikasi melalui
video call, hingga menonton video live streaming, kini bisa dinikmati secara cepat dengan hadirnya teknologi 4G LTE di Indonesia.
Melihat ke masa sebelum munculnya teknologi 4G, teknologi komunikasi
masih sangat terbatas. Hal ini jelas terlihat karena ada perbedaan
generasi sejak ditemukannya teknologi komunikasi mobile melalui media mobile radio telephone.
Namun, tahukah Anda, bahwa masa zero generation dikenal sebagai
teknologi generasi pertama saat terjadinya komunikasi suara secara
mobile menggunakan mobile radio telephone? Teknologi tersebut merupakan awal dari perkembangan teknologi jaringan selular dan ponsel.
Ternyata, mobile radio telephone tersebut sudah ada sejak
akhir 1940-an. Hanya, baru pada 1950 teknologi tersebut mulai
dikomersilkan. Meskipun sebetulnya, masih ada permasalahan dari segi
teknologinya, misalnya gangguan terhadap keterbatasan jangkauan jaringan
sehingga mempengaruhi minat pengguna mobile radio telepon pada masa
itu.
Generasi pertama
Perkembangan di era komunikasi mobile tidak hanya berhenti sampai di
situ. Generasi pertama atau 1G telah diperkenalkan kepada khalayak pada
1980-an sebagai generasi penerus masa Zero Generation.
Namun, pada kenyataannya 1G masih menggunakan sistem teknologi analog
dan belum mendukung komunikasi transfer data. Walaupun masih ada
kekurangan, teknologi generasi pertama ini terus mengalami perkembangan
untuk menunjang komunikasi mobile lebih baik.
Sejak diperkenalkan pada 1940 sampai 1980-an, mobile communication dengan
sistem analog telah mengalami perkembangan yang signifikan. Lalu, pada
perjalanannya memasuki 1990-an, hadirlah teknologi generasi kedua atau
2G sebagai inovasi yang mendukung komunikasi transfer data dan menjadi
tonggak awal perkembangan teknologi digital hingga saat ini.
Generasi kedua ini tidak hanya berkomunikasi melalui media suara,
melainkan sudah dapat berkirim pesan atau Short Message Service (SMS)
dan Multimedia Message Service (MMS). Teknologi 2G itu juga mengalami
peningkatan hingga berkembang menjadi teknologi 2.5G yang terus
mengalami penyempurnaan, terutama dalam hal transfer data. Kecepatan
transfer datanya dapat mencapai 150 kilobite per-second (kbps).
Begitu cepatnya perkembangan teknologi komunikasi pada 1990-an itu
kemudian memberi pengaruh besar dalam melahirkan inovasi teknologi
terkini, yaitu 3G dan 4G. Hadirnya 3G pada 1998 diklaim mampu mencapai
kecepatan data hingga 2 megabite per-second (Mbps).
Karena itulah, muncul varian teknologi 3G yang lebih maju atau sering disebut teknologi 3.5G, 3.75G atau High Speed Packet Access (HSPA). Inovasi ini mendukung kecepatan data unduh hingga 14 Mbps dan unggah 5.76 Mbps.
Karena itulah, muncul varian teknologi 3G yang lebih maju atau sering disebut teknologi 3.5G, 3.75G atau High Speed Packet Access (HSPA). Inovasi ini mendukung kecepatan data unduh hingga 14 Mbps dan unggah 5.76 Mbps.
Bisa dikatakan, sejak hadirnya teknologi 3G setiap orang bisa
menggunakan komunikasi mobile dengan berbagai layanan. Layanan tersebut
semakin variatif, mulai layanan data broadband, video on demand, music on demand, games on demand, dan berbagai aktivitas di dunia virtual lainnya.
Teknologi cepat menjadi inovasi masa kini
Teknologi 4G LTE
Kini, aktivitas di dunia virtual semakin mudah dengan hadirnya
teknologi 4G Long Term Evolution (LTE). Dengan kecepatan akses data
hingga 1 gigabite per-second (Gbps), teknologi 4G LTE memudahkan
pengguna menikmati berbagai layanan multimedia interaktif, intenet
nirkabel,bandwidth yang lebih besar, serta global mobility.
Secara teori, teknologi LTE menawarkan kecepatan unduh hingga 100
Mbps dan kemampuan unggah hingga 50 Mbps. Kecepatan pada teknologi
tersebut bisa lebih cepat lagi, tergantung kebijakan setiap operator.
Seperti dikutip dilaman Tekno Kompas.Com, (10/2/2015),
Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemenkominfo)
menyatakan bahwa saat ini sedang dilakukan persiapan untuk menerapkan 4G
di frekuensi 1.800 Megahertz (MHz) sebagai proses peningkatan teknologi
4G LTE di Indonesia. Untuk menyambut perubahan itu, banyak produsen
smartphone kini berlomba-lomba menghadirkan produk baru yang mendukung
jaringan 4G LTE.
Namun demikian, hingga saat ini masih belum banyak masyarakat memahami jenis smartphone yang cocok untuk menunjang teknologi cepat 4G LTE. Karena tak dimungkiri, sebagai device penunjang kebutuhan virtual, ponsel cerdas dituntut memiliki dapur pacu yang lebih mumpuni dalam aktivitas serba cepat.
Mau tak mau, kecepatan akses 4G LTE juga harus sesuai dengan
teknologi pada smartphone agar bisa membantu mobilitas yang tinggi dari
si pengguna, mulai transaksi dengan rekan bisnis, bertukar informasi
melalui video streaming, menonton video clip artis dunia, hingga eksis di media social. Hal tersebut merupakan kolaborasi yang cocok antara smartphone dan teknologi 4G LTE.
Beruntungnya, saat ini hadir Oppo R7 sebagai produk smartphone
terbaru yang cocok untuk mendukung teknologi itu. Dilengkapi dengan
prosesor Qualcomm Snapdragon 615 Octa core 1.5 GHz 64-bit, produk asal
Negeri Tiongkok itu disiapkan sebagai penunjang teknologi 4G. Dengan
demikian, pengguna bisa menggunakan dual sim card 4G LTE yang standby secara bersamaan.
Kemampuan ponsel pintar Oppo R7 saat berjalan dijaringan 4G LTE tidak akan mengalami masalah connection lost,
karena telah mendukung frekuensi 900 Mhz dan 1.800 Mhz yang tersedia di
Indonesia. Kapasitas memori ROM 16 GB dan RAM 3 GB bisa berguna saat
menjalankan aplikasi secara bersamaan sehingga tidak akan terjadi ponsel
lemot.
Contohnya, sat mengunduh dan mengunggah file berkapasitas besar. Itu bukan lagi menjadi masalah bagi ponsel ini. Hal tersebut sangat berguna bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi dan serba dituntut cepat.
Contohnya, sat mengunduh dan mengunggah file berkapasitas besar. Itu bukan lagi menjadi masalah bagi ponsel ini. Hal tersebut sangat berguna bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi dan serba dituntut cepat.





Post a Comment